• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • Home
  • Survey & Contruction
  • Marine & Oceanography
  • Travelling & Photography
  • Health & Sport

Yuwono Wikan Driyogo

Personal Blog

Ad example

Cara Memandang Pandemi Covid (Bagian 2)

July 24, 2021 by admin Leave a Comment

Ini terjadi sekitar 17 bulan yang lalu. Saat awal covid menginvasi Indonesia. Saat awal pandemi.
Baca Juga : Cara Memandang Pandemi Covid (Bagian 1)
Saat itu hari selasa di bulan febuari. Kantor mengadakan syukuran setelah pindah. Kondisi saat itu kematian baru terhitung jari. Di media sosial masih banyak bersilweran ucapan-ucapan absurd para petinggi-petinggi terkait covid pandemi  seperti cuaca indonesia tidak akan membuat covid bertahan lama, makan nasi kucing membuat masyarakan indonesia lebih kebal terhadap covid dll.
Sehari sebelum syukuran, 3 staff termasuk saya merasakan hal yang sama. Pegal-pegal, demam, pusing,  batuk terus-terusan, dan hidung mampet bin berlendir. Hal itu membuat pimpinan parno juga, meski yang tertular baru ratusan. Kami diminta untuk ke dokter semua untuk berobat. Tentu saat itu kami tidak di tes swab dan PCR karena fasilitas saat itu tidak seperti sekarang yang menjamur hampir mirip konter pulsa. 
“Tidak masalah. Jangan buru buru kawatir terkena covid. Intinya istirahat full, minum terus yang hangat hangat, makan bergizi.” Kami mengiyakan. 
Setelah acara syukuran selesai, Pemda Jakarta menginfokan Jakarta akan di lokdown karena penyebaran semakin cepat. Bos makin parno, apalagi kami terus terusan batuk dan bersin. Akhirnya di hari kamis kami diminta pulang, WFH istilahnya, sambil menyembuhkan. Keputusan bijak sih menurut saya. Di Jakarta siapa juga yang merawat.
Di rumah sampai 7 hari saya istirahat full, sesekali ngecek pekerjaan karena saat itu sedang lelang. Namun hingga hari ke 7 saya tidak kunjung sembuh. Demam dan flu nya sudah hilang, namun batuk nya tidak kunjung hilang. Bahkan bertambah menjadi sesak nafas. Saya seumur-umur baru kali ini sesak nafas.
Saya beli obat batuk, tapi selama 1 minggu juga tidak ada perubahan. Artinya sudah 2 minggu saya tidak sehat. Apakah Panik..apakah panik..? Ya tentu! Dari awal sakit sebenarnya juga sudah panik. Masuk akhir bulan maret kondisi saya tidak banyak berubah. Saat ke dokter klinik, si dokternya malah nakut-nakutin “wah ini bahaya mas!”. Yeee bukannya membuat tenang malah membuat lebih kawatir. Saat itu klinik kampung belum menyediakan tes swab. Ada tapi di kota. 42 km dari rumah.
Obat dari dokter saya minum, tapi cuma 2 hari, karena saat minum obat itu tubuh dan kepala serasa melayang, dan tidak bisa tidur sama sekali ditambah sesak di dada juga tidak hilang. Masuk ke bulan april dengan dada yang setiap malam selalu terasa sakit, Ramadhan pun datang.
Saat itu masa panen padi di tempat saya. Saat saya di teras rumah, mertua datang dan menanyakan apakah saya sudah baikan, kalau sudah baikan minta tolong di bantu memanaskan gabah di sawah. Saya dengan senang hati meng_iyakan meski masih belum sehat. Gengsi dong, plus malu juga diam terus di rumah. Nah dari sinilah titik baliknya…di sinilah habis gelap terbit terang.
Saya di sawah dari jam 9 pagi – jam 3 sore setiap hari. Terpapar panas sedikitnya 6 jam. Pulang pulang bisanya langsung tepar kelaparan, kepanasan dan kehausan. Ajaibnya sesak nafas perlahan lahan hilang. Meski kalau malam kadang masih terasa. Hal / kebisaan itu saya lanjutkan. Dan alhamdulillah  sekitar 10 hari sebelum lebaran sesak nafas benar benar hilang. Ada sedikit batuk dahak, tapi saya merasa segalanya lebih baik. 
Sesak nafas itu….beda dengan sakit-sakit saya sebelumnya (saya pernah ngamar 2X karena types dan hepatitis). Sesak nafas saat kambuh apalagi malam hari rasanya selain sakit di dada juga muncul rasa kesepian dan ketakutan. Padahal istri tidur di sebelah. Jujur saya sampai ber_istighfar setiap malam saat kambuh hanya untuk menenangkan diri. 
Dari sini kadang saya membayangkan bagaimana yang terkena covid dan ada di rumah sakit. Semoga Allah kuatkan hati mereka dan keluarga mereka. Semoga Allah memberikan kesabaran dan keyakinan pada hambaNya yang kesusahan..Amin amin amin
Mengingat rasa sesak dan sakit setiap malam itu membuat saya sedikitpun tidak berani meremehkan covid karena kemungkinan dampaknya kurang lebih sama. Namun juga ada optimisme bahwa tubuh kita pun juga punya reaksi yang kuat untuk menghadapinya. Beberapa bulan sampai sekarang saya sudah tidak pernah lagi merasakan sesak nafas. Kalau pilek masih datang pergi setiap bulan, tapi tidak sampai sesak nafas. Pernah saya bercanda serius sama istri. Maksud bercanda serius itu yang di bicarakan serius tapi dengan intonasi dan penyampaian yang ringan. 
Saya bilang “Saat sakit 2,5 bulan dulu itu kadang saya berharap itu terkena covid.” 
“Kok gitu. Memangnya kenapa?” Tanya istri
“Iya…kalau saat itu bener bener aku terkena covid karena tanda tandanya hampir sama dan aku sekarang sembuh artinya imunku sudah siap menghadapi covid lagi. Dan misal kena lagi tidak sampai sesak nafas lagi..takut sesak nafas  lagi.”
“Semoga kemarin yang pertama….” tambahku “sekaligus yang terakhir”

Filed Under: Health & Sport

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

E-mail Newsletter

  • Facebook
  • GitHub
  • Instagram
  • Pinterest
  • Twitter
  • YouTube

More to See

Jasa Tender Proyek Fisik Pengadaan dan Konstruksi

April 4, 2022 By admin

Survei Bathimetri Pelabuhan Perikanan Samudra Nizamzachman, DKI Jakarta (Kesimpulan dan Foto Dokumentasi)

February 8, 2022 By admin

Footer

Text Widget

This is an example of a text widget which can be used to describe a particular service. You can also use other widgets in this location.

Examples of widgets that can be placed here in the footer are a calendar, latest tweets, recent comments, recent posts, search form, tag cloud or more.

Sample Link.

Recent

  • Contoh Dokumen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Untuk Tender Lelang Kontruksi Proyek Waduk dan Embung
  • Jasa Tender Proyek Fisik Pengadaan dan Konstruksi
  • Survei Bathimetri Pelabuhan Perikanan Samudra Nizamzachman, DKI Jakarta (Kesimpulan dan Foto Dokumentasi)
  • Survei Bathimetri Pelabuhan Perikanan Samudra Nizamzachman, DKI Jakarta (Hasil Dan Pembahasan)
  • Perkiraan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan Jalan Beton, Jalan Paving, dan Jalan Aspal Lapen

Search

Copyright © 2022 · Magazine Pro on Genesis Framework · WordPress · Log in