Aku tidak tahu apakah aku ingin sendiri, atau merasa tertakdir sendiri. Namun tak akan ku biarkan keindahan yang ku lihat ku nikmati sendiri.
![]() |
Edelweis di Gerbang masuk (ketinggian 1.500-1.700 mDpl) |
![]() |
Bukan Edelweis lho, ini Kirinyuh (Chromolaena Odorata) |
Kelimutu (1,639 m dpl) masuk dalam rangkaian Peunungan “Ring Of Fire” atau cincin api, itu mengapa tidak aneh bila di kelimutu ada kawah aktif. Akses ke Kawah Kelimutu tidaklah susah. Bandara Ende (Bandara H. Hasan Aroeboesman) sudah melayani penerbangan langsung dari Jakarta. Atau bisa juga estafet dari Jakarta ke Kupang (NTT) dahulu, baru ke Ende. Dengan berbagai kemudahan pemesanan tiket pesawat via online, perjalanan ke Ende tentu lebih mudah.
Dari Bandara Ende (Bandara H. Hasan Aroeboesman) kita bisa sewa mobil langsung dari bandara ke Kelimutu. Harga kisaran Rp 500.000.
Atau kalau ingin lebih murah dari bandara Ende (Bandara H. Hasan Aroeboesman) ojek sekitar Rp 20.000 ke terminal Ende. Lalu dari terminal ende ada kendaraan umum semacam travel dengan harga Rp 50.000 – Rp 70.000 dengan trayek Kota Ende – Desa Moni. Dari Desa Moni ke Kelimutu biasanya Ojek sekitar Rp 30.000.
Jikalau ingin menikmati sunrise bisa menginap di rumah warga dengan harga kisaran Rp 100.000 per malam, nanti sekalian minta di antar ke Kelimutu he.he
Tiket masuk Kelimutu Rp 7500 – Rp 10.000
Di sepanjang jalan bila hari libur ada yang berjualan minuman, tapi biar lebih aman sebaiknya beli di tempat pembayaran tiket masuk atau tempat parkir wisata. Jangan lupa bawa masker atau tabung oksigen bila ada masalah pernafasan, karena belerang di Kelimutu di jam – jam tertentu berbau sangat menyengat dan membuat sesak nafas.
Ok…Selamat bertualang
Jangan lupa Follow, share dan komen ya. Terimakasih
salam yutup mas wkwkwkw