Pagi masih muda, sinar mentari mulai menembus pepohonan memanjang seperti selendang keemasan, jam tangan menunjukkan 4:50 WIB, kami berhenti sementara di antara Sabana II dan Jemblongan untuk bersujud berjamaah ke Maha Pencipta Keindahan, memang pagi itu cerah, kami gunakan embun-embun menggantung di dedaunan yang tampak seperti berlian jatuh dari langit sebagai pembasuh wudhu.
Logistik bergantung. Hemat-hematnya 50.000 per orang.
![]() |
Perjalanan menuju Ke Pos I |
Lebih sering di temani ditemani hutan-hutan montane yang kebanyakan didominasi jenis pinus. Tidak terlalu melelahkan karena selain belum mencapai jalan pendakian curam, kami isi juga perjalanan kami dengan canda khas sok akrab.
![]() |
Sejenak Ber istirahat di pos I |
Pos yang berupa sebidang tanah ini berada pada ketinggian ± 2190 m.
Dari pos I kami melanjutkan perjalanan ke pos II. Pos Pandean Namanya. Kurang lebih kami harus mendaki setinggi 230 m untuk mencapainya. Hampir sama, 90 menit kami habiskan untuk menyusurinya.
![]() |
Pos II |
Tampak monyet bergantungan menemani perjalanan kami. Sebenarnya saya ingin sekali mengambil gambar monyet-monyet itu, tapi sayang mereka terlalu gesit untuk diambil. Tampak juga beberapa jenis ekor burung habitat asli Gunung Merbabu.
![]() |
Perjalanan Menuju ke pos II |
Pada ketinggian ± 2420 mdpl di punggung merbabu jenis hutan mulai tampak berbeda, ada sedikit peralihan jenis, namun fauna-faunanya masih banyak ditemukan.
Pos III menunggu. Arloji menunjukan pukul 15.30 WIB. Udara dingin mulai menusuk tulang-tulang ditambah matahari yang sudah mulai menurunkan panasnya. Satu jam kami berjalan hingga akhirnya sampai di pos III. Watu tulis namanya. Tidak ada yang tahu dari kami mengapa namanya watu tulis. Mungkin karena banyak batus besar dan coretan-coretan di batu ini.
![]() |
Pos III |
Disini edelwies mulai tumbuh kembang dan tumbuhan tipe alang-alang juga sejenis arbei gunung sudah bisa dideteksi. Dari pos dengan ketinggian ± 2590 mdpl pemandangan gunung merapi mulai memanjakan mata kita.
>>>> Sabana I, nge_Camp dulu
45 menit perjalanan yang di butuhkan mencapai pos III dari pos II. Kami memutuskan beristirahat sementara di Sabana I. Selain karena lelah perjalanan, sangat rugi juga kalau tidak menyempatkan untuk melihat cakrawala yang mulai terendam di ufuk barat dari lokasi ini. Pos sabana I memiliki ketinggian ± 2770 m. Udara dingin benar-benar sudah terasa di ketinggian ini, beberapa dari kami sudah menggunakan jaket sebagai penghangat. Tidak lama kami lanjutkan ke pos sabana II.
![]() |
Tempat Camp ada di Pos I |
Jalanan mulai terlihat lebih menanjak. Hingga 60 derajat. Beberapa dari kami bahkan sering terpeleset karena kelelahan. Tapi akhirnya sampai juga di pos sabana II. Sebenarnya perjalanan cukup mengasikkan karena disepanjang jalan kami ditemani dengan edelwies. Dari Pos Sabana I hingga Pos Sabana II sebenarnya bisa cepat, namun karena sudah sore kami putuskan untuk berhenti. Di Pos Sabana I kami beristirahat untuk “menginap” dan melanjutkan perjalanan besok paginya.
>>>>> Cantiknya Sabana II. Teletubies
Jam 4:00 udara sedingin es. Kami terbangun. Beberapa pendaki tampak sudah merapikan tenda-tenda untuk melanjutkan perjalan. Dari Pos Sabana I kami melanjutkan perjalanan ke Sabana II
Baca juga : Pendakian Mahameru
![]() |
Sabana II, Buki teletubies |
Pos Sabana II berada pada ketinggian ±2860 mdpl. Ada sebuah bukit dengan kecuraman hampir 70 derajat untuk menuju ke Pos sabana II. Pos sabana II akan memberikan keindahan yang sangat luar biasa. Bukit-bukit terlihat semacam pasukan pasukan yang tegap menjaga puncak. Dan tentu disini sangat cocok utuk ajang lokasi “pameran” foto.
Sebenarnya jarak dari Pos Sabana I ke Pos Sabana II cukup dekat, namun karena ada pemisah bukit dengan tanjakan yang sangat ekstrim, jadinya kami membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk melewatinya.
>>>>>> Track Sabana III, Pos Jemblongan
Dari Pos Sabana II perjalanan kami lanjutkan, kami tidak begitu lelah karena disuguhkan pemandangan yang sangat indah dan kami tahu sebentar lagi akan sampai puncak. Tidak sampai setengah jam kami melewati Jemblongan, banyak juga pendaki yang meyebut ini Pos Sabana III.
![]() |
Lokasi camp di Sabana III |
Ternyata di Pos ini juga banyak pendaki yang beristirahat untuk mendirikan tenda. Memang, saya sediri mengakui banyak lokasi Merbabu yang cocok dijadikan lokasi berkemah, banyak lokasi yang datar sehingga memudahkan pendaki untuk beristirahat dan bermalam. Selain itu topografi yang berbukit-bukit menjadikan lokasi-lokasi berkemah lebih aman dari terjangan angin, baik angin gunung maupun angin lembah
>>>>>>> Dan Yang Tertinggi
satu jam kemudian akhirnya puncak kami gapai. Puncak Triangulasi namanya. Puncak tertinggi di Mebabu.
![]() |
Perjalanan menuju Puncak |
Dari puncak itu kita bisa melihat ternyata ada banyak puncak di Merbabu. Beberapa pendaki bahkan masih penasaran dan masih melanjutkan ke puncak yang lainnya. “tidak afdol” katanya. Kami mencukupkan perjalanan di puncak ini, Merapi tampak semakin berwibawa dab megah terlihat. Letih dan lelah terasa hilang, apalagi kami mendapat saudara-saudara baru yang meceritakan pengalaman-pengalaman masing-masing.
![]() |
Akhirnya sampai di puncak |
![]() |
Hasil dari perjuangan |
Tepat jam 8:00 WIB kami memutuskan untuk pulang. Thanks Merbabu. Semoga keindhanmu selalu terbit layaknya persaudaraan-persaudaraan kami yang terbit.
![]() |
Menuju puncak, jam 6.00 WIB |
![]() |
Tampak jalurdari Magelang |
![]() |
Sejenak Selvie melepas lelah |
![]() |
Jalur dari Magelang |
![]() |
Perjalanan pulang |
![]() |
Ladang edelwies |
![]() |
didepan Merapi |
![]() |
Sabana I, Sabana II,Sabana III, dan Puncak |
![]() |
Salam Merbabu ^_^ |
![]() |
Songsong perjalanan pulang ^_^ |
![]() |
Btw…ternyata mereka jodoh 😀 |
End
Trimakasih kepada :
Uhtin Sulastri (ahli biologi undip)
Afirman Karyono (marine & mountainer’s)
Atom Najibullah (fisheries tech laboratory)
Icha aprilia (administrasi yg ngitung2 uang & utang)
Dahliana agustini (industrial enginering bagian pariwisata)
Jam dinding basecamp menunjuk angka 12.00 WIB Tepat dhuhur kami sampai disana. Sangat sepi untuk ukuran hari sabtu.
“mau naik merbabu juga mas?” seorang bertanya kepada kami. “nggak mas mau ke belanja ke mall”
“he,he habis dhuhur bareng ya mas” lanjutnya
“dengan senang hati”
dan juga :
Mas sarung “faiq” bolong (president of indonesian mbolang comunity)
Mas sunt (Pecinta marmut comunity)
Mas Halwani (ustadnye jawa timur)
Mbak lela & mbak gina (saudara kembar adek kakak)
Ini Pendakian ku Merbabu ke 2. Tidak terlalu berat meski untuk pemula. Total perjalanan bila santai 6 jam.
Kalau mau berkenalan dan sharing bisa klik : sini
Atau akun media sosial di pojok atas kanan. Semua aktif
Oke, semoga bermanfaat
Kalau bermanfaat ikuti, komen atau share ya he,he
Sampai bertemu di perjuangan berikutnya
Leave a Reply