IV. Hasil Dan Pembahasan
4.1. Hasil
1. Kontur Bathimetri
Berdasarkan kedalaman yang telah dikoreksi dengan kondisi muka air pada saat pemeruman berlangsung, data kedalaman menunjukkan bahwa kedalaman kolam berkisar antara 0,034 – 7,184 m
Baca Juga : Pasang Surut : Pengukuran Pasang Surut Dan Korelasi Terhadap BM (Benchmark)
Baca Juga : Menghitung Data Riil Kedalaman Perairan dari Data GPS Map sounder 585 S
Berdasarkan hasil pengolahan data batimetri kolam pelabuhan dikategorikan sebagai perairan dangkal. Kedalaman dangkal terdapat pada tepi kolam pelabuhan dan di sekitar mulut jetty. Hal ini dikarenakan pada bagian tepi kolam pelabuhan terjadi sedimentasi. Kedalaman terdalam didapatkan pada daerah tengah kolam pelabuhan. Hal tersebut diakibatkan pengaruh dari gerak osilasi kapal yang mulai muncul akibat pengaruh gaya luar seperti arus, pasang surut, angin dan gelombang sehingga material sedimen mengalami pengadukan dan terangkat lebih jauh menuju laut terbuka
2. Cross Section (Penampang melintang)
Penampang melintang di bawah ini terbagi menjadi tiga bagian berupa garis lurus dimulai dari tepi kolam pelabuhan sampai tepi hadapannya. (contoh penampang melintang STA 1, 2, 38, dan 39)
Hasil dari penampang melintang dapat kita lihat bahwa terdapat pendangkalan pada bagian tepi kolam Pelabuhan dibandingkan pada bagian tengah. Sehingga perlu adanya pengerukan pada bagian tepi Pelabuhan.
Baca Juga : Mapsource_Download data GPS Dan Merapikan
Baca Juga : Cara Menggunakan GPS Map Sounder 585 S
Baca Juga : Membuat Kontur Dengan Autocad LD Part IV (end)
Baca Juga : MapSource_Garmin MapSource (free version) download for PC
Baca Juga : Mapsource_Membuat Perencanakan Track Pada GPS
4.2. Pembahasan
Kedalaman perairan di kolam pelabuhan harus dijaga kedalamannya agar tetap bisa dilewati kapal. Pendangkalan yang terjadi pada kolam pelabuhan diakibatkan oleh sedimentasi yang dipengaruhi oleh lalulintas kapal, aktivitas fisika perairan seperti arus dan gelombang. Proses sedimentasi banyak terjadi di daerah tepi, karena arus laut membawa sedimen ke tepi kolam, sehingga terjadi pendangkalan.
Setelah mengetahui elevasi kedalaman pelabuhan Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Nizamzachman, selanjutnya dapat ditentukan cara penanganannya. Metode yang dipilih bisa bervariasi dan memberikan hasil serta ketahanan yang berbeda sesuai dengan metode yang digunakan. Metode yang lazim di gunakan adalah pengerukan pemeliharaan yang bersifat sementara dan repetitif, perlu dilakukan secara berkala dalam periode ulang tertentu. Dasar dari penentuan titik kerukan dan jumlah volume pengerukan berdasar dari pengukuran bathimetri yang di lakukan secara berkala juga.
Pengerukan pemeliharaan merupakan kegiatan khusus berupa pemindahan tanah yang baru terendapkan yang terdiri dari sedimen halus. Biasanya material yang dipindahkan tidak tebal dan lunak. Pengerukan pemeliharaan bertujuan untuk menjaga kedalaman semula yang telah mengalami pendangkalan endapan dalam selang waktu paling cepat beberapa minggu dan paling lama beberapa tahun.
– – – – – –
Kami menerima Jasa pengukuran Bathimetri ( Kedalaman Laut ) dan Topografi.
Data yang di dapat berupa kontur. Pengolahan data besa berupa GIS, Autocad Land Dekstop, Surfer 3D
Untuk Pekerjaan Pengerukan pelabuhan melayani mulai dari Pengukuran, Pembuatan kontur, hingga pembuatan rencana volume kerukan. Selain itu juga menyewakan alat GPS map sounder 585 S (harga bersahabat)
Jika tertarik bisa menghubungi email driyogosains@gmail.com atau hub.081225303501 (WA) mohon SMS dulu
Bisa juga kenalan melalui akun FB => klik disini
[…] Survei Bathimetri Pelabuhan Perikanan Samudra Nizamzachman, DKI Jakarta (Hasil Dan Pembahasan) […]