Survei Bathimetri Pelabuhan Perikanan Samudra Nizamzachman, DKI Jakarta (Metode Dan Teknis Pelaksanaan Kerja)

December 22, 2021
Yuwono Wikan Driyogo

III. Metode dan Teknis Pelaksanaan Kerja

3.1. Pendahuluan

  1. Tahap survey pendahuluan. Pada tahap ini data data penunjang survei seperti kondisi cuaca, curah hujan terakhir harus di data untuk memaksimalkan pekerjaan survei bathimetri
  2. Membuat Program Kerja (jadwal kerja dan personil) yang efektif dan sistematis sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan sebagai alat untuk memantau kemajuan dari pekerjaan nantinya.
  3. Melakukan persiapan personil pelaksana survey sesuai dengan program kerja yang telah disusun.
  4. Melakukan pemeriksaan alat survey. Semua alat-alat yang dibutuhkan untuk survey diperiksa dengan membuat daftar list alat yang dibutuhkan agar nantinya memudahkan dalam pelaksanaan survei.
  5. Menyiapkan perlengkapan dan peralatan survey. Semua perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan survey hidro-oseanografi.
Gambar 7. Pengukuran koordinat dan elevasi BM

Baca Juga : Survei Bathimetri Pelabuhan Perikanan Samudra Nizamzachman, DKI Jakarta (Pendahuluan)

Baca Juga : Survei Bathimetri Pelabuhan Perikanan Samudra Nizamzachman, DKI Jakarta (Jadwal, Personel Dan Alat Kerja)

3.2. Pengukuran Data Primer
Kegiatan lapangan / Survey Lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan data primer dan pengecekan terhadap data sekunder yang telah diperoleh.
1. Pengukuran Waterpass
a) Automatic Level Waterpass merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal.
b) Dalam pngukuran bathimetri di Pelabuhan Perikanan Samudra Nizamzachman penggunaan waterpass adalah untuk membuat titik bantu ikat berdasarkan Benc Mark (BM).
c) Titik bantu tersebut di pasang pada titik tempat pemasangan pasang surut.

Gambar 8. Metode Pembuatan Titik bantu

Baca Juga : Pasang Surut : Pengukuran Pasang Surut Dan Korelasi Terhadap BM (Benchmark)

Baca Juga : Menghitung Data Riil Kedalaman Perairan dari Data GPS Map sounder 585 S

2. Survey Bathimetri
a) Metode Pengukuran
- Pengukuran kedalaman muka air laut dilakukan dengan menggunakan alat GPS Map Sounder yang dilakukan dari atas perahu motor.
- GPS Map Sounder 585 S dilengkapi dengan tranduscer sebagai penerima signal kedalaman, antena sebagai penerima signal koordinat lokasi, power data cable sebagai konektor dari monitor ke aki, monitor ke tranduscer, monitor ke antena, dan terakhir adalah monitor itu sendiri. Alat GPS Map Sounder menggunakan aki standart sebagai sumber listrik
- Pengukuran mempunyai jalur zig-zag dari utara atau ke selatan dengan interval jarak per 25 m tergantung arus di lokasi untuk memaksimalkan pengukuran dengan terlebih dahulu jalur pengukuran di buat.
- Jadwal pengukuran/pencatatan elevasi muka air pasang surut (pasut) dilakukan bersamaan dengan jadwal pengukuran Bathimetry, pengukuran/pencatatan pasang surut dilakukan selama pengukuran bathimetri dengan interval pencatatan setiap 30 (lima betas) menit
- Perhitungan konversi kedalaman laut dijadikan sebagai elevasi dasar laut yang dilakukan dengan mengambil titik referensi Low Water Sea (LWS) yang diperoleh dari analisis data elevasi muka air saat pengukuran.
- Kedalaman perairan yang sebenamya dan garis kontur dasar laut diperoleh dengan superposisi (memadukan) data pengukuran Bathimetry dan elevasi saat pengukuran sebagai angka koreksi pembacaan.
- Daerah perairan yang sulit di laksanakan pengukuran dengan perahu (seperti contoh di sela – sela kapal) di laksanakan dengan pengukuran manual menggunakan meteran yang di lengkapi dengan pemberat
- Lokasi titik yang di ukur manual di tandai dengan GPS

b) Prinsip kerja Pemeruman
Pemeruman dilakukan dengan menggunakan peralatan perum gema (Mapsounder 585 S) jenis portable. Pada prinsipnya Mapsounder 585 S memancarkan gelombang akustik ke dasar laut, lalu dipantulkan oleh dasar laut dan diterima kembali oleh alat. Pemeruman merupakan kegiatan pengukuran kedalaman air, pengukuran posisi horizontal dan pengamatan pasang surut air laut pada saat yang bersamaan. Pemeruman dilakukan pada jalur-jalur sounding yang telah direncanakan pada peta preplot digital yang dapat terbaca didalam komputer dengan dilengkapi perangkat lunak navigasi dan digabung dengan alat penerima GPS serta Echosounder dengan cara sebagai berikut :

- Mapsounder 585 S yang tersedia dihubungkan dengan software khusus yang berhubungan dengan GPS sehingga dapat dilakukan pemeruman secara otomatis titik koordinat yang diinginkan (Map Sounder tidak berfungsi bila tidak pada koordinat yang diinginkan). Dengan cara tersebut, setiap titik kedalaman (Z) akan secara otomatis mempunyai koordinat (X,Y) yang terekam pada komputer. Sebelum dilakukan pemeruman, echosounder harus dikoreksi terlebih dahulu dengan melakukan barchek. Barchek ini dilakukan untuk memastikan bahwa hasil record dari echosounder sesuai dengan kedalaman (menyesuaikan kecepatan suara). Selain itu barchek ini juga harus dilakukan apabila dianggap bahwa terjadi perubahan posisi Mapsounder 585 S.

- Posisi dan Navigasi. Penentuan posisi titik perum dilakukan dengan GPS. Sinyal dikirimkan dari stasiun referensi ke GPS. Untuk memandu manuver kapal survey agar mengikuti lintasan yang telah ditetapkan digunakan sistem navigasi digital berbasis komputer. Semenjak kemampuan Selective Availability (SA) tidak lagi diaktifkan oleh pengelola GPS (Pemerintah Amerika Serikat), ketelitian pengukuran yang didapatkan oleh GPS stand alone 12 channel dapat mencapai 3 hingga 7 meter. Namun demikian direncanakan untuk menggunakan diferensial GPS secara post proccess agar didapatkan ketelitian kurang dari 3 meter dalam skala yang luas.

Baca Juga : Mapsource_Download data GPS Dan Merapikan

Baca Juga : Cara Menggunakan GPS Map Sounder 585 S

Baca Juga : Membuat Kontur Dengan Autocad LD Part IV (end)

Baca Juga : MapSource_Garmin MapSource (free version) download for PC

Baca Juga : Mapsource_Membuat Perencanakan Track Pada GPS

3. Survey Pasang surut Dan Elevasi Ikatan dengan referensi Bench Mark (BM)
Pengamatan pasang surut pada kegiatan ini bertujuan untuk menentukan bidang referensi kedalaman LWS dan penentuan koreksi kedalaman. Berikut Metode Pengamatan Pasang Surut
- Kriteria lokasi pengamatan pasang surut adalah tersedianya informasi awal tentang kondisi lokasi, diutamakan pada lokasi yang sudah ada station pengamatan pasang surut dari Dishidros TNI-AL atau Bakosurtanal.
- Lokasi pasang surut berada pada koordinat 6° 5'43.89"S dan 106°47'56.21"E. Pembacaan setiap interval 30 menit
- Pengamatan pasang surut dilakukan selama pemeruman pada survei bathimetri dilaksanakan dan untuk penentuan sifat pasut.
- Kondisi lingkungan station pasut tidak terletak diujung tanjung yang lancip.Lokasi station pasut stabil dan terlindung dari ombak besar, angin, lalu lintas kapal/perahu. Kedalaman minimum air laut pada station pasut minimum 2 (dua) meter di bawah permukaan air laut terendah.
- Lokasi station pasut tidak di daerah yang mempunyai arus kuat.
- Station pasut tidak terganggu selama pengamatan berlangsung.
- Diikatkan pada BM yang permanent yang stabil dan dikontrol beda tinggi antara 0 Palem dengan BM
- Bila BM sudah ketemu, tariklah ke lokasi pasang surut dengan alat waterpass, fokuskan fungsional BM terhadap pasut.
- BM di lokasi Pelabuhan Perikanan Samudra Nizamzachman berada pada koordinat sebagaimana pada gambar 11
- Dalam pengukuran BM pastikan garis ukur berada di top BM ya, biasanya ada paku logam di atas BM, dan informasi elevasi BM bukanlah elevasi lahan, tapi elevasi BM.
- Titik yang di jadikan patokan kita namakan titik bantu, tandai titik bantu dan arahkan waterpass pada titik bantu untuk mengetahui elevasi. Untuk mencari elevasi titik bantu mudah.
- Kita bisa mengetahui elevasi titik bantu dengan rumus = TB = BM + poA – poC
- Pasang palem pasut di dekat titik bantu sedekat mungkin. Usahakan level top dari palem pasut adalah angka dari elevasi di titik bantu. Maksudnya samakan antara elevasi titik bantu dengan top pasut, tapi misal tidak memungkinkan tidak masalah, cukup turunkan palem parut 1 atau 2 m ke bawah, namun saat pengukuran tambalah nilai pasut sejumlah angka palem pasut di turunkan.
- Misal level air ada di 0,5 dan top palem pasut kita turunkan 1 m, maka angka yang kita catat adalah 1,05 hasil dari 1 + 0,5. Mudah kan? Ini hanya perhitungan matematika biasa
- Perhatikan saat pemasangan palem pasut, salah satunya pastikan palem selalu terendam saat surut, jangan sampai palem pasut nggantung hingga surut melewati garis paling bawah
- mulai ukur pasang surut, karena saya mengukur kedalaman laut maka pengukuran pasang surut di barengkan dengan ukur kedalaman. Bila ukur kedalaman 8 jam, maka pasut saya ukur 8 jam juga.
- Ukur pasang surut per 1 jam, atau per 30 menit. Setiap jam atau 30 menit ambil 3 data dan nanti di rata-ratakan

Gambar 9. Lokasi dan Pemasangan Palm Pasang Surut
Gambar 10. Data Elevasi BM yang di gunakan

3.3. Pengukuran Data Primer

Gambar 11. Kedalaman Sesungguhnya Setelah Di Konversi Pasang Surut

  1. Metode Pengolahan Data Pasang Surut
    Data Pasang surut di olah bersamaan dengan data bathimetri. Data pasang surut di gunakan untuk mengetahui LWS. Dan elevasi LWS di gunakan untuk menentukan kedalaman yang sesungguhnya pada perairan. Data di olah per 30 menit dengan koreksi elevasi BM. BM mengacu pada Low Water Level (LWS).
  2. Metode Pengolahan Data Bathimetri
    a) Download Data
    Data di download dengan menggunakan aplikasi Mapsource. Mapsource adalah software dari garmin, yang di buat untuk melengkapi produknya. Peta di Mapsource full sifatnya offline bisa di buka tanpa jaringan Internet karena databasenya sudah di sediakan di dalam. Data beerbentuk Notepad (txt)
    b) Perhitungan
    Data yang diperoleh dari hasil pemeruman masih merupakan data mentah (raw data), sehingga belum dapat disajikan dalam bentuk profil yang benar. Untuk itu perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut, diantaranya :
    - Kompilasi data
    - Sorting data
    - Transformasi koordinat dan datum sistem proyeksi peta
    - Perhitungan
    Selanjutnya dilakukan koreksi terhadap kedalaman draft transduser echosounder dan koreksi terhadap pasang surut. Koreksi terhadap pasang surut dapat dicari dengan

    Keterangan :
    - Z riil = Kedalaman sesungguhnya
    - Pz = Penambaha kedalaman (jarak alat tenggelam sampai ke permukaan)
    - Z = Kedalaman data pemeruman
    - iTi = Ikatan Pasut yang di ikat dari BM
    - Ti = Hasil pengukuran Pasang surut
    Kedalaman sebenarnya atau kedalaman yang telah terkoreksi (corrected data) disimpan dalam format Notepad (txt) yang sesuai dengan data yang digunakan untuk penggambaran peta bathimetri menggunakan Autocad Land Development. Kedalaman Sebenarnya menggunakan referensi LWS (Low Water Spring) dan mengacu pada BM yang terletak di dalam lingkungan Pelabuhan Perikanan Samudra Nizamzachman.
  3. Pembuatan Kontur dan Cross Section dengan Arc GIS
    Pengukuran batimetri dillakukan dengan menggunakan GPSMap 585-Sounder, selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan kontur kedalaman. Peta kontur kedalaman/batimetri laut didapat dari kedalaman pengukuran yang dikoreksi dengan nilai pasang surut.
    Pengolahan data menggunakan software ARC- GIS dengan produk berupa gambar kontur dan dilengkapi dengan cross section serta analisa kedalaman. Peta Kontur di buat Cross Section per 25 m sehingga menghasilkan Cross Section Arah dari barat ke arah timur. Perairan akan di klasifikasikan berdasarkan tingkat kecuraman dengan acuan spesifikasi morfologi sebagai berikut
    - 0 – 2 % : Datar atau sangat datar
    - 3 – 7 % : Lereng sangat landai
    - 8 – 13 % : Lereng landai
    - 14 – 20 % : Lereng agak curam
    - 21 – 55 % : Lereng curam
    - 56 – 140 % : Lereng sangat curam

Next : Survei Bathimetri Pelabuhan Perikanan Samudra Nizamzachman, DKI Jakarta (Hasil Dan Pembahasan)

– – – – – –

Kami menerima Jasa pengukuran Bathimetri ( Kedalaman Laut ) dan Topografi.
Data yang di dapat berupa kontur. Pengolahan data besa berupa GIS, Autocad Land Dekstop, Surfer 3D
Untuk Pekerjaan Pengerukan pelabuhan melayani mulai dari Pengukuran, Pembuatan kontur, hingga pembuatan rencana volume kerukan. Selain itu juga menyewakan alat GPS map sounder 585 S (harga bersahabat)
Jika tertarik bisa menghubungi email driyogosains@gmail.com atau hub.081225303501 (WA) mohon SMS dulu
Bisa juga kenalan melalui akun FB => klik disini

2 comments on “Survei Bathimetri Pelabuhan Perikanan Samudra Nizamzachman, DKI Jakarta (Metode Dan Teknis Pelaksanaan Kerja)”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

logo driyogo.com
Copyright © Driyogo.com
Designed & Optimized by AriefSEO 2022
Kontak WA